Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 03 Februari 2013

Mengapa facebook digemari banyak orang?


Facebook sangat di gemari oleh setiap insan..
khususnya remaja..
well, ini lah fakya mengapa facebook di gemari oleh banyak orang..
semoga bermanfaat..



Suatu saat saya pernah mendengar seorang teman yang mengungkapkan rasa terima kasihnya yang besar kepada Facebook, sebuah situs jejaring sosial yang paling fenomenal dalam sejarah manusia. Bagaimana tidak, setelah bertahun-tahun tidak pernah bersua dan bertegur sapa dengan teman akrabnya karena perbedaan jarak dan waktu, tiba-tiba sekarang ia dapat berinteraksi lagi. Sungguh suatu yang ajaib di masa lalu, namun tidak di masa sekarang terutama dengan diluncurkannya situs jejaring sosial yang berpusat di Negeri Paman Sam ini. Inilah fenomena baru dalam sejarah umat manusia yang segera menghentak horizon pikiran masyarakat. Ada yang pro dan tidak sedikit pula yang kontra mengenai kehadiran Facebook dalam kehidupan masyarakat. Pihak yang pro menganggap bahwa FB memberikan banyak implikasi positif bagi kehidupan manusia sedangkan yang kontra menganggapnya sebagai ‘alat pendosa’ baru di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, belakangan ini ada ajakan yang bertujuan untuk memboikot FB yang berasal dari kalangan yang menilai bahwa situs ini merupakan bentuk ‘kotak amal’ baru Yahudi untuk menghimpun dana bagi Israel dalam menyerang Palestina.
Di tengah beragam tanggapan terhadapnya, FB terus melaju dan berkembang. Dalam sebuah laporannya, pengelola FB di Amerika Serikat bahkan menargetkan pelanggannya hingga mencapai 1 milyar atau hampir separo penduduk bumi. Jika melihat kian pesatnya perkembangan FB dari hari ke hari, maka rasanya angka tersebut tidak mustahil untuk dicapai dalam waktu dekat. Memperhatikan fenomena ini mungkin timbul pertanyaan di benak kita, kenapa FB begitu menyita perhatian dan digemari oleh banyak kalangan. Ada beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan ini, yaitu:
1. Facebook diciptakan dengan menghadirkan sesuatu yang tidak atau belum dimiliki oleh yang lain atau program inovatif. Dengan facebook, orang dapat ‘menghadirkan’ kembali masa lalunya, seperti bertemu dengan teman-teman lamanya yang selama ini ‘telah hilang’. Teman-teman yang ada di masa lalu dapat melakukan interaksi kembali di arena yang bernama FB ini, tentu dengan syarat terlebih dahulu bergabung di dalamnya. Sesuatu yang baru dan inovatif, apalagi bermanfaat, cenderung disukai oleh banyak orang. Apalagi bagi yang menganggap bahwa mengikuti tren itu penting dan dapat menambah prestise di mata orang lain.
2. Sebagai situs jejaring sosial, FB hadir dengan format tanpa bayar alias gratis. Bagi banyak orang, sisi finansial menjadi sesuatu yang niscaya dan diutamakan di tengah kebutuhan hidup yang tinggi. Namun demikian, tidak selamanya yang gratis tidak menguntungkan. Inilah yang ditangkap oleh FB. Meskipun gratis, namun pemasangan beragam iklan di FB tentu menghasilkan pemasukan yang tidak sedikit bagi FB. Terlepas dari untuk apa dana tersebut digunakan oleh perusahaan pengelolanya.
3. Fitur-fitur yang dihadirkan oleh FB lebih simpel, tetapi diketengahkan dengan sangat menarik. Untuk menjadi anggota, orang tidak perlu repot memenuhi beragam syarat yang cenderung rumit. Tinggal memasukkan beberapa data, maka ia sudah dapat bergabung denga situs jejaring sosial global ini.
Inilah kiranya beberapa hal yang mendasari orang begitu menggemari FB yang hingga saat ini mengalami perkembangan yang signifikan. Dari kalangan atas hingga kalangan biasa, hampir pasti memiliki akun FB.
Dalam sebuah diskusi saya pernah ditanya seorang teman menanggapi mengemukanya fatwa haram FB. Menurut saya, fenomena FB dalam konteks fatwa dapat dianalogikan dengan sebuah mobil. Hanya karena mobil sering menabrak orang hingga tidak jarang membuat orang cacat bahkan meninggal dunia, lalu apakah mobil juga diharamkan. Saya rasa tidak. Layaknya mobil, keberadaan FB tetap diperbolehkan untuk dipergunakan di kalangan masyarakat. Jika terjadi pelanggaran, sekali lagi layaknya mobil, maka yang ditindak sesuai hukum yang berlaku adalah pelakunya, bukan FB-nya…

0 komentar:

Posting Komentar